Jumat, 30 September 2011

Aturan Penggantian Oli Mobil

Aturan Penggantian Oli Mobil E-mail
Written by Tri

ganti-oli.jpg

Setiap kendaraan pastinya tidak bisa terlepas dari pemakaian oli atau pelumas. Beberapa bagian seperti mesin, transmisi, gardan, rem hidrolik, kopling (clutch) hidrolik dan power steering agar dapat bekerja dengan sempurna dan terhindar dari kerusakan yang merugikan dan membahayakan.

Pada dasarnya semua jenis oli sama yaitu berfungsi sebagai pelumas yang memuluskan kerja komponen pada mesin dan sekaligus memberi perlindungan serta digunakan sebagai peredam panas dari gesekan mesin tersebut sehingga dapat menjaga dan melindungi mesin dari kerusakan atau keausan akibat pergesekan ekstrim antar komponen metal dalam mesin saat berjalan.

Oli sendiri juga memiliki masa pakai yang terbatas, karena cairannya dapat teroksidasi akibat panas sehingga lama-lama oli tidak dapat bekerja optimal untuk melindungi mesin dan bagian lainnya dari mobil, pada saat itulah oli harus segera diganti. Untuk itu pemilik kendaraan harus memperhatikan selalu kondisi oli mobil di kendaraan, jangan sampai lupa mengecek atau menundanya, sebab apapun mobilnya akan terkena masalah dalam jangka panjang, oleh karena itu persiapkanlah selalu agenda pemeriksaan berkala dan penggantian oli kendaraan anda.

Untuk keperluan tertentu pada bagian mobil, oli dikembangkan dan disesuaikan untuk menjalani fungsinya. Oli sendiri akhirnya terbagi-bagi dalam beberapa jenis. Ada 5 jenis oli pada mobil yang sudah seharusnya rutin dan di cek untuk segera diganti dengan oli baru, yaitu :

Oli Mesin
Oli mesin ini dibagi atas tiga jenis oli, yaitu oli mineral, semi sintetik dan full sintetik. Oli mineral adalah oli berbahan minyak bumi (based oil), untuk oli semi sintetik adalah oli yang dibuat dari perpaduan antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik dibuat dari bahan murni oli sintetik yang dikembangkan untuk pemakaian yang lebih tahan lama didalam mesin mobil.

Pada oli mesin kekentalan penggunaan telah di tetapkan dengan SAE (Society Automotive Engineers) untuk iklim indonesia yang berada di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Sedangkan mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf besar. Untuk jenis mobil bensin biasanya menggunakan huruf S (service/spark) sedangkan pada bensin menggunakan huruf C (comercial).

Penggantian oli mesin umumnya diukur dari jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral dapat digunakan maksimal sampai 7000 km dan oli sintetik dapat di gunakan sampai 10.000 km, tetapi sebaiknya melakukan penggantian oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM yaitu umumnya 5000 km, agar kondisi mesin tetap prima.

Harga oli mobil per ukuran galon yang ada di pasaran berkisar antara Rp. 113.000,- hingga Rp. 300.000,- belum termasuk jasa penggantian. Jadi persiapkan agenda rutin mengganti oli mesin mobil sebelum komponen mesin mengalami kerusakan, caranya dengan mencatat kilometer awal padasaat menggunakan oli yang baru.

Oli Transmisi
Penggunaan oli juga dipakai dalam transmisi kendaraan. Khusus untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli transmisi yaitu untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu berbeda. Oli transmisi manual dapat digunakan sampai 10.000 km, itu artinya oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km dalam keadaan jalan, belum termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali.

Pada oli khusus matic, sebaiknya lakukan penggantian setiap kelipatan 20.000 km. Bicara soal harga oli transmisi yang saat ini adalah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000 untuk transmisi manual, sedangkan harga oli untuk transmisi matik sekitar Rp. 60.000,- hingga Rp. 220.000,- .

Oli Gardan
Secara umum penggantian oli gardan biasanya dilakukan bersamaan dengan oli transmisi, Gantilah oli gardan secara rutin setiap 20.000 km, dan gunakan nilai kekentalan pelumas sesuai yang dianjurkan produsen kendaraan. Harga oli gardan yang ada di pasaran adalah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000,-

Oli / Minyak Rem
Seperti halnya oli mesin, minyak rem ini juga ada grade-nya seperti halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of Transportation). DOT adalah nilai titik didih dari minyak rem dalam meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan meredam panasnya juga kecil. Biasanya minyak rem DOT 3 yang umum digunakan untuk kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT 5 dipergunakan untuk kendaraan lomba.

Dipasaran ada DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai. Kalau grade-nya DOT 3, tidak ada masalah pada masa untuk sistem rem, minyak rem itu harus diganti minimal setelah kendaraan digunakan setahun. Kalau DOT-nya lebih tinggi, DOT 5 umpamanya, maka waktu penggantiannya dapat lebih singkat.

Oli / Minyak Power Steering
Pada perangkat power steering tak luput dari penggunaan oli. Oli pada powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil.

Oli pada power steering penggantiannya kurang lebih sama dengan penggantian minyak rem. Biasanya dilakukan penggantian ulang/menguras setiap 25.000 km atau sekitar dua tahun dari pemakaian awal mobil. Harga oli yang ada dipasaran adalah sekitar Rp. 28.000,- sampai Rp. 60.000,-.

Klik Image di bawah untuk tabel Agenda Ganti Oli dalam ukuran besar.

Sumber: http://oldsite.situsotomotif.com/tips-perawatan-plus/pengetahuan-umum/aturan-penggantian-oli-mobil/


Sabtu, 24 September 2011

Shockbreaker



Pengecekan Shockbreaker

Untuk mengeceknya, tekan bodi mobil Anda sekuatnya, lalu lihat pantulannya. Jika 'tendangan balik'-nya berulang-ulang, berarti shockbreaker mobil Anda sudah waktunya diganti. Sama halnya, jika pantulannya lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum bodi mobil ditekan. Hal ini sangat perlu penanganan segera dan tidak bisa ditunda lagi. Sehingga Anda harus membawanya ke bengkel mobil terpercaya yang terdekat dan kemudian ganti dengan shockbreaker yang baru.



Aplikasi Ayunan

Ayunan adalah gerak berulang-ulang di titik setimbangnya. Dalam fisika ayunan matematis (sederhana ) merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali dimana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang. Ketika massa disimpangkan sejauh x dari kedudukan setimbangnya lalu kemudian dilepas, maka massa m akan bergerak sedemikian rupa sehingga selalu menuju ke kedudukan semula. Hal ini terjadi karena adanya gaya pemulih, yaitu gaya yang timbul untuk mengembalikan posisinya ke keadaan setimbang, sehingga timbul gejala yang biasa disebut dengan ayunan. Aplikasi ayunan dalam kehidupan sehari-hari misalnya shockbreaker (pada kendaraan), osilasi dawai, roda keseimbangan pada jam pendulum, atom dalam molekul, dan sebagainya.

Shockabreaker pada Kendaraan

Tanpa peredam getaran

Tanpa peredam

Dengan peredam getaran

dengan peredam

Kegunaan dari shockbreaker ini adalah untuk meredam getaran sehingga jalannya kendaraan dapat memberikan kenyamanan pada penumpang. Energi gerak dari bagian yang bergetar diubah melalui gerakan menjadi energi panas.

shockbreaker

Pegas dan fluida kental yang terdapat pada shockbreaker kendaraan menimbulkan efek redaman terhadap gerak harmonik yang terjadi saat kendaraan terguncang. Redamann ini dibutuhkan agar kendaraan tidak berosilasi selamanya.

Shockbreaker sendiri merupakan komponen berbentuk silinder yg memiliki piston geser. Piston terlihat seperti batang baja yang dimasukan ke dalam silinder dan mampu bergerak maju mundur. Di dalam silinder ini bisa berisi cairan hidrolik ataupun gas. Udara dan cairan di dalam silinder terkompresi oleh tekanan piston dan pergeseran piston tertahan oleh tekanan yang dihasilkan. Kekuatan resistensi pada shockbreaker ini akan mengimbangi efek goyangan kendaraan atau mobil pada saat melewati jalan yang bergelombang. Selain itu shockbreaker juga membantu mengurangi efek saat menikung, pengereman, ataupun akselerasi.

Jenis shockbreaker gas menggunakan udara yang terkompresi untuk mengurangi efek pergerakan yang berlebih pada kendaraan. Umumnya shockbreaker jenis ini digunakan untuk kendaraan dengan beban berat dan untuk mendapatkan handling yang lebih mantap.

shockbreak berjenis oli memanfaatkan cairan untuk meredam tekanan, dan umumnya memberi kenyamanan lebih dibandingkan shockbreaker tipe gas.