Minggu, 22 Januari 2012

TIPS MERAWAT KOPLING  MOBIL

TIPS MERAWAT KOPLING  MOBIL

TIPS AGAR KANPAS/PLAT KOPLING/DISC CLUTCH MOBIL LEBIH AWET/TAHAN LAMA

Menipisnya kanvas kopling tidak bisa ditentukan secara pasti, karena keawetan masa pakainya tergantung dari berbagai hal. Berikut ini  informasi bagaimana agar kanvas kopling menjadi lebih awet :

- Biasakan Gigi versneling selalu dalam posisi netral di lampu merah

- Biasakan mengganti Part Seal krek as belakang sewaktu turun kopling dengan Qualitas yang bagus, Untuk menghindari kebocoran lebih dini yang akan menyebabkan oli menempel pada plat kopling dan plat kopling menjadi slip


- Sewaktu kemacetan di jalan raya yang cukup parah biasakan posisi gigi selalu dalam posisi netral


- Jangan menggunakan setengah kopling saat macet dijalan menanjak untuk menahan mobil agar tidak mundur ataupun kebiasaan terlalu lama menginjak pedal kopling. Biasakanlah menggunakan bantuan rem tangan untuk menahan agar mobil tidak mundur disertai dengan posisi gigi netral dan segera lepaskan pedal kopling setelah melakukan perpindahan gigi khususnya pada transmisi manual.

- Pilih dan gunakanlah oli yang berkualitas serta rajin menggantinya secara berkala. Untuk mobil transmisi matic, disarankan mengganti oli transmisi setiap 5.000 kilometer (km), bersamaan dengan penggantian oli mesin. Lalu, setiap 20.000 km dianjurkan oli dikuras dan diganti baru, diikuti dengan penggantian filter oli transmisi. Hal ini untuk mengeluarkan serpihan-serpihan serbuk halus akibat kanvas kopling yang saling bergesekan.
- Pada mobil transmisi manual, biasakanlah melakukan perpindahan transmisi dengan sedikit menurunkan putaran (rpm) mesin. Pada mesin otomatis, biasakanlah memberhentikan dulu mobil sebelum melakukan perpindahan tranmisi dari D ke P ataupun sebaliknya. Perpindahan persneling dari D (Maju) ke P (Mundur) ataupun sebaliknya yang terburu-buru hingga tidak menunggu hingga roda berhenti berputar, bisa berakibat terjadi benturan yang keras pada bagian transmisi karena keadaan yang tidak tepat serta menyebabkan kanvas kopling bergesekan keras sehingga cepat terkikis.

- Master Kopling Atas dan Master Kopling Bawah sebaiknya dalam kondisi bagus/tidak bocor. Kalau Kit Koplingnya Telat balik maka akan selalu menekan plat kopling dan plat kopling dalam kondisi yang tidak netral/tergesek terus, sehingga plat kopling cepat tipis.

- Part Kopling Set ( plat kopling, matahari/dekrup, drek laher dan laher Flywheel) sebaiknya pada waktu penggantian, diganti dengan Qualitas yang bagus.


MASALAH KOPLING MOBIL DAN PENYEBABNYA :


- Kopling Mobil bergetar : kuku Matahari/Dekrup Kopling Sudah aus minta di ganti
- Mobil tidak ada tenaganya/Akselerasi tidak ada : Plat Kopling Tipis
- Kopling bunyi sewaktu idle/stationer : Laher /Bearing Flywheel ( Roda gila ) Aus bisa juga per Plat kopling longgar
- Bunyi kopling sewaktu di Injak pedal Kopling : Drek laher kopling Rusak/aus
- Bunyi kopling mobil  ( kecuali dua hal di atas ) : Gigi susun Transmisi/Versneling bunyi
- Injakan Pedal kopling Keras : Dekrup/Matahari Mulai aus/rusak bisa juga master kopling macet
-  Minyak Rem Berkurang : Master Kopling atas/bawah bocor


MERK KOPLING MOBIL :

- Valeo ( rata- rata untuk mobil Korea )
- Daikin
- Aisin

Ide tulisan : Situs otomotif
http://azmot.blogspot.com/2011/02/tips-agar-kanpasplat-koplingdisc-clutch.html

Transmisi manual


Salah satu masalah yang sering timbul pada transmisi manual kendaraan adalah susahnya perpindahan gigi dilakukan atau bahasa awamnya gigi susah masuk...
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kita bisa menganalisa sumber penyakit tersebut :
1. Kapan gigi tersebut susah berpindah :
a Saat mesin hidup saja ...
b Saat mesin mati dan hidup
c Saat mesin hidup dan sudah menempuh perjalanan panjang...(lebih dari10km)
2. Gigi berapa saja yang susah berpindah :
a Semua gigi
b Hanya gigi terentu saja.
3. Apakah ada bunyi-bunyi tertentu saat terjadi susah pindah gigi.....
hal ini berguna sebagai informasi tambahan untuk menelusuri masalah
Transmisi yang sedang terjadi.

Nah jika sudah diperhatikan gejala2 di atas maka dapat dilakukan smart guessing sumber masalah transmisi anda...

1. Jika 1.a dan 2.a maka kemungkinan kerusakan adalah :
- Clutch cover atau matahari sudah lemah
- Master kopling bocor atau kabel kopling kurang setel
- Masalah di garpu kopling atau drek lahar atau mekanisme penekan clucth cover yang lain.

2. Jika 1.a dan 2.b maka kemungkinan kerusakan adalah :
- gigi syncronize gigi tertentu sudah aus
- key syncronize gigi tertentu sudah aus sehingga tidak pada tempatnya lagi
- Mekanismen pengoper didalam gearbox transmisi tidak berfungsi dengan
benar
3. Jika 1.b dan 2.a maka kemungkinan kerusakan adalah :
- Mekanisme pemindah gigi dapat berupa tongkat yang aus, bushing
tongkat yang sudah aus, kabel gigi yang sudah putus dll. Yang
Berhubungan dengan mekanisme pengoper.
4. Jika 1.b dan 2.b maka kemungkinan kerusakan adalah :
- Mekanisme pemindah gigi dapat berupa tongkat yang aus, bushing
tongkat yang sudah aus, kabel gigi yang sudah putus dll. Yang
Berhubungan dengan mekanisme pengoper.
- key syncronize gigi tertentu sudah aus sehingga tidak pada tempatnya lagi
- Mekanismen pengoper didalam gearbox transmisi tidak berfungsi dengan
benar
5. Jika 1.c dan 2.a maka kemungkinan kerusakan adalah :
- Dekrup atau clutch cover telah melemah..terlebih lagi jika telah
menempuh perjalanan jauh sehingga panas..dengan semakin panas maka
Kemampuan pegas nya berkurang sehingga tidak dapat bekerja
sebagaimana mustinya.

Sumber:
http://forum.otomotifnet.com/otoforum/archive/index.php/t-1293.html?s=d0dd2d5d84765a2bc2bf3927e14ebbc7

Jumat, 20 Januari 2012

Suhu Temperatur Yang Ideal

Sumber copas dari http://www.saft7.com/suhu-tepat-bbm-hemat/

Pada suatu pertemuan klub mobil, seorang teman dengan bangga memperlihatkan jarum temperatur mobilnya yang menunjukkan posisi seperempat, sementara pada umumnya untuk mobil yang sama seharusnya menunjukkan posisi setengah. Ia menganggap sistem pendingin mesin pada mobilnya bekerja dengan baik dan akan bebas dari masalah overheat. Sementara itu ada juga teman yang baru saja mencabut thermostat dari mesin mobilnya karena takut masalah overheat terulang lagi.
Kedua hal di atas ternyata banyak juga terjadi pada mobil merek lain, khususnya mobil eropa. Apa dampak negatifnya buat mobil tersebut?
Mesin mobil bekerja secara optimal pada suhu yang cukup tinggi (sekitar 93ºC). Jika mesin bekerja pada suhu yang rendah akan membuat komponen mesin cepat mengalami kerusakan, detonasi, membuat polusi dan boros bahan bakar.
Untuk itu hal terpenting yang dilakukan oleh semua produksen mobil adalah membuat pengatur suhu agar mesin segera mencapai suhu kerjanya dan menjaganya agar tetap konstan (stabil).
Selain suhu kerja mesin yang ideal, untuk terjadinya proses pembakaran yang sempurna, diperlukan campuran bensin dan udara yang tepat.
Komposisi campuran bensin dan udara sering disebut Air-Fuel Ratio (AFR).
Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran tersebut terdiri dari 1 butir bensin berbanding 14,7 butir udara atau disebut dengan istilah Stoichiometry
Pada kondisi dingin, mesin memerlukan lebih banyak bensin (AFR kaya) dan putaran mesin perlu dibuat lebih tinggi agar dapat bekerja dengan baik dan tidak berguncang (coldstall).
Ketika mesin mencapai suhu kerja ideal AFR kembali dibuat mendekati ideal (AFR = 14,7).
Mesin yang masih menggunakan karburator, proses pengaturan AFR dilakukan melalui Choke maupun Choke otomatis yang menggunakan vacuum solenoid dan temperature vacuum valve.
Pada mesin injeksi, pengaturan AFR dilakukan oleh ECU (Engine Control Unit - komputer pengatur mesin) berdasarkan referensi sensor suhu air di blok mesin (Coolant Temperature Sensor) untuk kemudian ECU mengatur putaran mesin dan debit bensin yang disemprotkan injektor.
Thermostat sebagai pengatur suhu
Mesin mobil yang menggunakan sistem pendingin air menggunakan thermostat sebagai pengatur suhu. Thermostat berfungsi sebagai katub/keran aliran air dari mesin ke radiator. Pada saat masih dingin, thermostat menutup sehingga air akan berputar-putar di blok mesin yang membuat suhu kerja ideal cepat tercapai.
Saat suhu kerja tercapai, maka thermostat membuka sehingga air mulai dialirkan ke radiator untuk di dinginkan agar suhu mesin tidak melebihi suhu kerjanya, ketika suhu mulai terlalu dingin thermostat kembali menutup, begitu seterusnya sehingga membuat suhu mesin menjadi stabil.
Thermostat sebagai ‘kambing hitam’
Sering terdengar kasus overheating yang diakibatkan oleh sistem pendingin, atau kasus mesin yang selalu dalam kondisi panas.
Dari kasus-kasus tersebut tidak sedikit bengkel yang menyarankan untuk mencabut thermostat karena dianggap sebagai biang keladinya. Ada pula bengkel yang menyarankan agar mengganti dengan thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari standarnya dengan alasan iklim Indonesia yang cukup panas (tropis).
Mencabut thermostat adalah tindakan yang salah, karena mesin akan cukup lama mencapai suhu kerjanya, bahkan tidak pernah mencapai suhu kerja yang ideal. Suhu mesin pun menjadi tidak stabil, ketika sedang menuruni bukit atau kecepatan tinggi suhu mesin akan menjadi sangat dingin.
Mengganti thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari yang disarankan pabrik juga membuat mesin bekerja dibawah suhu kerja ideal.
Solusi: Cermati Suhu Kerja Mesin
Apabila kita menggunakan mobil bekas atau yang sudah tua, coba untuk mencermati suhu kerja mesin mobil kita. Lihat jarum petunjuk temperatur pada panel instrumen.
Coba juga sempatkan bertanya ke bengkel resmi atau ikut serta mailing list maupun klub mobil sejenis untuk menanyakan pada posisi manakah suhu mesin kita dalam kondisi normal.
Apabila jarum temperatur menunjukkan suhu yang lebih rendah misalnya hanya seperempat (normalnya setengah), maka ada kemungkinan sebagai berikut:
1. Thermostat sudah dicabut : Membuat mesin bekerja dalam kondisi dingin, biasanya karena pernah terjadi overheating pada mesin, sehingga thermostat dilepas.
Solusi : Pasang thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
2. Thermostat macet : Terjadi apabila thermostat rusak sehingga selalu dalam kondisi membuka.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
3. Thermostat bersuhu kerja rendah : Akibat menggunakan thermostat yang bersuhu kerja rendah membuat mesin bekerja disuhu kerja yang rendah.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
TIPS Perawatan Sistem Pendingin Mesin:
Perhatian terhadap komponen sistem pendingin lainnya juga perlu agar mesin selalu dalam kondisi prima:
1. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yang dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant (ELC) atau Surfactant Coolant (SC), beberapa produk coolant dijual siap tuang.
2. Hindari menggunakan air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator. gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor (pencegah karat dan kerak). Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.
3. Gunakan Radiator Coolant yang bermutu baik, dan pakai sesuai anjuran.
4. Ganti tutup radiator setiap 4 - 5 tahun, kerusakan tutup radiator menyebabkan tidak dapat melepas kelebihan tekanan sehingga akan merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.
5. Ganti thermostat setiap 5 tahun, jika tetap akan menggunakan thermostat bersuhu lebih rendah dari anjuran pabrik, jangan lebih dari 5ºC perbedaannya. Ingat, thermostat jangan dilepas.
6. Periksa kinerja motor fan atau visco fan.
7. Ganti waterpump apabila sudah terdeteksi terjadi kebocoran atau aliran air lemah.
8. Jika radiator yang berbahan plastik pecah/retak, ganti dan gunakan radiator head original, jangan mengganti dengan bahan kuningan, karena jika terjadi over-pressure, maka komponen mesin lain akan dapat pecah atau retak
9. Pemakaian Radiator coolant untuk mesin diesel sebaiknya memakai jenis Extended Life.
(sumber: The Beginner Files - IDMOC)
Semoga bermanfaat,
Catatan:
Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pendekatan teori dari beberapa sumber referensi, sehingga memungkinkan masih adanya ketidak sempurnaan maupun keakuratan teori maupun kesimpulan dari artikel ini.

Artikel ini pernah dimuat di Majalah Autobild Edisi 16 Juli-29 Juli 2005
Ditulis oleh Firmansyah Saftari
http://groups.yahoo.com/group/CharadeBogor/message/96


Sumber copas dari http://www.saft7.com/suhu-tepat-bbm-hemat/